Apakah Allah Muslim Memerintahkan Untuk Melakukan Kejahatan Atau Perbuatan Keji

PERTANYAAN KAFIRIN

Apakah Allah Muslim memerintahkan untuk melakukan kejahatan/perbuatan keji?

  1. Tidak! (Qs.7:28, 16:90). Hal ini bertentangan dengan:
  2. Allah Muslim memang memerintahkan untuk melakukan kejahatan/perbuatan keji (Qs.17:16, Qs.5:33, Qs.8:12, Qs.8:17).

    Disini ada 8 pertentangan ayat, jadi total sudah ada 112 pertentangan.

     

    JAWABAN IZZATAL ISLAM

    AYAT – AYAT YANG DIMAKSUD OLEH KAFIRIN :

  • (Qs.7:28), Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya. Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?
  • (16:90), Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
  • (Qs.17:16), Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
  • (Qs.5:33), Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
  • (Qs.8:12), (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
  • (Qs.8:17), Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

     

PENJELASAN AYAT OLEH IZZATAL ISLAM :

Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” (Qs. 7:28). Dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. (Qs. 16:90). Itulah kepercayaan umat Islam. Lalu bagaimana dengan Al-quran Qs.17:16, 5:33, 8:12 dan 8:17 yang diantaranya berbunyi “maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” dan “akan tetapi Allah-lah yang membunuh mereka“, bukankah ini suatu anjuran kepada perbuatan keji bahkan Allah sendiri yang melakukan pembunuhan???

Bukan, sekali-kali bukan, itu bukan kejahatan, itu bukan kekejian, tetapi itu adalah tindakan, hukuman dan balasan atas suatu kejahatan.
Balasan suatu kejahatan itu bukan kejahatan. Hukuman atas suatu kekejian bukan suatu hal keji tetapi itu penegakan hukum. Bilamana suatu kejahatan dilakukan, sedangkan sanksi terhadap kejahatan itu telah diumumkan maka menghukum pelaku kejahatan sesuai dengan sanksi yang ada maka itu bukan perbuatan keji tetapi konsekwensi dan wibawa hukum. Maka untuk menjaga eksistensi suatu agama maka terhadap orang-orang melanggar hukum dan norma agama maka berhak diberi hukuman didunia dan diakhirat.

Maka ketika kita mendengar orang-orang berkata “pukul saja dia”, kita jangan cepat berkesimpulan bahwa itu suatu ucapan dan perbuatan keji, sebab yang kita dengar adalah “pukul” tapi kita tidak mengetahui penyebab adanya “pukul”. Kalau yang disuruh pukul adalah orang-orang yang tidak salah maka itu namanya kekejaman dan kekejian. Tetapi kalau yang disuruh pukul adalah seorang pembunuh maka itu adalah suatu hal yang wajar, karena balasan suatu kejahatan adalah yang setimpal dengan kejahatan itu pula agar pelaku kejahatan menjadi kapok dan jera sehingga tidak lagi mengulangi kejahatan. Jika saja jihad melawan kafir tidak diperintahkan Allah SWT maka tidak bisa dibayangkan betapa kehidupan Islam ini tertindas setiap waktu, tetapi karena Allah memerintahkan jihad melawan kafir maka kafir itu pun tidak terlalu berani melakukan kejahatannya terhadap umat Islam. Maka jika kafir menyerang negara Islam, menyerang ekonomi, budaya dan agama Islam maka umat Islam harus melawannya, ketika umat Islam melawannya maka apakah yang dilakukan umat Islam adalah suatu kejahatan??

Oleh karena itu maka “Katakanlah: “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.” (Qs. 7:28). Dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. (Qs. 16:90), yang diperintah Allah adalah membalas suatu kekejian dan membunuh para pembunuh. Inilah adalah konsekwensi dan wibawa hukum. Maka ayat-ayat tersebut diatas bukan suatu kontradiksi.

Firman Allah SWT :

  1. Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. 17 : 81)
  2. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahanam. Dan itulah tempat yang seburuk-buruknya”.(Qs. 3:12)

Posted on 3 Oktober 2009, in Membungkam St. Jodi. L. Parson. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar